Sunday, March 10, 2019

MENGENAL LARUTAN


LARUTAN
RUPA  LA R U T A N
       Ada dua : 1.  Larutan sejati adalah dispersi molekul homogen. (system satu fase)
2.  Larutan koloid (disperse kasar) adalah sistem dua fase   (heterogen) atau sistem satu fase    (homogen) pada keadaan lain.
Contoh dispersi:
      Disperse koloid dari perak proteinat adalah heterogen .
      Dispersi  koloid akasia/NaCMC dalam air adalah homogen.
      Larutan sukrosa disebut sistem satu fase atau larutan sejati.
SIFAT  L A R U T A N :
Sifat fisik zat :     1.sifat koligatifèpenting
2.sifat aditif
3.sifat  konstitutif. 


       Sifat koligatif larutan terdiri dari:
                1. Tekanan osmosis
                2. Penurunan tekanan uap
                3. Penurunan titik beku
                4. Kenaikan titik didih.
Ada 2 pembagian zat terlarut:
       1. Non elektrolit adl zat yang tidak terion. Ex: sukrosa, gliserin, naftalen dan urea
       2. Elektrolit adalah  zat yang terion dalam larutan.menghantarkan muatan listrik dan  menghasilkan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih yang  lebih besar daripada zat nonelektrolit  dengan konsentrasi sama.
BESARAN KONSENTRASI
       Molalita. Larutan molal :gram/BM kgsolven
       larutan air dengan zat 0,1 M, biasanya  dianggap bahwa m = M.
       contoh, larutan NaCl 1 % berat, Bj= 1,0053 => kalau dihitung = 0,170 M dan 0,173 m
BUKTIKAN !
M= gram/BM x V=> M=1/58,5 x 0,1      
M= 0,1709 M Terbukti
Masa lar = 1,0053.100=>gram lar=100,53 g , Berat solven= 100,53 – 1,0 = 99,53 gram
(m) = 1/58,5 . 0,09953 è m = 0,172 m (terbukti)



       LARUTAN IDEAL
 Larutan ideal =  larutan yang  tidak
ada perubaan sifat komponen, ketika zat  membentuk larutan. Tidak ada panas dilepas/diabsopsi selama pencampuran .
       volume akhir larutan adalah       penjumlahan (tidak ada penyusutan       atau pemuaian ketika bercampur)

       SIFAT KOLIGATIF
PENURUNAN TITIK BEKU
                Penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal zat terlarut:
                                 ΔTf = Kfm       Atau 

      Tekanan osmosis
Osmosis = lewatnya pelarut ke dalam larutan  melalui membrane semi permeabel .Prosesnya   menyamai kecenderungan                melepaskan diri pelarut pada kedua  sisi membrane.
-          Tekanan osmosis merupakan sifat koligatif yang paling sesuai untuk penentuan BM polimer seperti protein.
-          Persamaan gas ideal, Van’t Hoff :
pi = tekanan osmosis dalam atmosfer,
V= volume larutan dalam liter,
n =jumlah mol zat terlarut,
R = 0,082 liter atm/ der mol dan
T = temperature absolute.

TEORI ARRHENIUS
DISOSIASI ELEKTROLIT
 Teori Arrhenius :
Jika elektrolit dilarutkan dalam air, zat terlarut berada dalam bentuk ion
.
-          H20 + NaCl  à     Na + + Cl - + H20
                                Senyawa ion (elektrolit kuat)
-          H20 + HCl                         à        H30+ + Cl
                Senyawa kovalen (elektrolit kuat)           
-          H20 + CH3COOH ↔H3O+ + CH3COO-
Senyawa kovalen (elektrolit lemah)

TEORI  TENTANG ELEKTROLIT KUAT
1. Kekuatan ion ( Ionic strength).
                  Dalam skala molal kekuatan ion  didefinisikan sebagai
A . KCl
B. BaSO4
C. Na2SO4
Kekuatan ion larutan asam salisilat 0,010 M adalah 0,030 yang dihitung dari pengetahuan ionisasi asam pada konsentrasi ini menggunakan persamaan
(H3O+) = [A-] =
Bahwa kekuatan ion (µ):
           elektrolit 1:1                       (KCl)                     =     kons-nya
           elektrolit 1:2                       (Na2SO4)             =    3 x kons
           elektrolit 2:2                       (BaSO4)               =   4 x kons
TEORI MODERN ASAM dan  BASA
TEORI
ASAM
BASA
ARRHENIUS
DONOR H
DONOR OH
BRONSTED-LAWRY
DONOR H
AKSEPTOR H
LEWIS
AKSEPTOR  e
AKSEPTOR    e

Pelarut   diklasifikasikan :
          Protofilik (suka Proton) adl pelarut yang dapat menerima proton dari zat terlarut. seperti aseton, eter dan cairan amoniak  
          Pelarut protogenik adalah pelarut pemberi proton, seperti asam format, asam asetat, asam sulfat, HCl dan cairan HF.
          Pelarut amfiprotik  adalah  sebagai penerima proton dan pemberi proton  Ex. alcohol.
          Pelarut aprotik seperti  hirokarbon, tidak menerima juga tidak memberi  proton dan dalam keadaan ini  menjadi netral.
Contoh .Tetapan ionisasi Kb untuk basa morfin adalah 7,4 x 10-7 pada 25oC berapa konsentrasi ion hidroksil dari larutan morfin dalam air 0,0005M?



PERHITUNGAN  pH
Contoh 1 (KUAT).
Konsentrasi ion hidronium dari larutan HCL 0,05 M  adalah 0,05 M. Berapakah pH larutan ini ?
JAWAB=         pH  = - log (5,0 x 10-2)
                              = - log 10-2 – log 5,0
                              = 2 - 0,70        pH  = 1,30
Contoh 2 (LEMAH).
pH larutan = 4,72. Berapakah konsentrasi ion hidronium ?
JAWAB=       pH = - log [H3O+] = 4,72 
                      log [H3O+] = - 4,72 = - 5 + 0,28
                             [H3O+] = antilog 0,28 x antilog (- 5)
                             [H3O+] = 1,91 x 10-5 mol/liter

Contoh 3 (LEMAH).
Hitung pH Asam salisilat 0,01 M
dengan  Ka = 1,06 x 10-3 pada 25oC.
JAWAB=
[H3O+]=
       = 3,26 x 10-3 M
      pH= -log (H) = 2,49 !!!? cek ok

D A P A R
Dapar asam                                                                                                                                                                                     = Ka Ca/Cg  
dapar basa                                                                                                                                                                                          = Kb Cb/Cg
contoh 8. Berapakah pH dari larutan
yang mengandung asam asetat 0,1 M
dan Na asetat 0,05 M ? dg Ka= 1,75 . 10-5
               [H3O+] =
                           = 3,50 x 10-5 M
                   pH= -log (3,50x10-5)  = 4,46

Contoh Hitung pH larutan
Na bikarbonat 5,0 x 10-3 M  pada 25oC.
K1 = 4,3 x 10-7 dan K2 = 4,7 x 10-11.
Karena K2 Cab (23,5 x 10-14) adalah jauh lebih besar daripada Kw dan Cab K1, persamaan (100) dapat digunakan.
     [H3O+]   =
     pH   = -log (4,5 x 10-9)  =  8,35
 



No comments:

Post a Comment