Rumus teleskop (teropong) bintang
Ukuran
sudut menentukan besar atau kecil ukuran bayangan benda yang terbentuk
pada retina mata. Sebagaimana diperlihatkan pada gambar di samping,
semakin jauh jarak benda dari mata maka semakin kecil ukuran sudut dan
karenanya semakin kecil ukuran bayangan benda yang terbentuk pada retina
mata.
Teropong bintang sederhana mempunyai dua
lensa cembung, masing-masing dinamakan lensa obyektif dan lensa okuler.
Lensa obyektif mempunyai jarak lebih jauh dari mata sedangkan lensa
okuler mempunyai jarak lebih dekat dengan mata. Lensa obyektif teropong
bintang berfungsi mendekatkan bayangan dengan lensa okuler sehingga
ukuran sudut menjadi lebih besar. Lensa okuler teropong bintang
berfungsi memperbesar ukuran sudut sehingga ukuran bayangan yang
terbentuk pada retina mata lebih besar.
1. Perbesaran Total Mikroskop ketika Mata Berakomodasi Minimum
1.1 Perbesaran Linear Lensa Obyektif ketika Mata Berakomodasi Minimum
Lensa obyektif merupakan lensa cembung karenanya rumus perbesaran linear lensa obyektif sama dengan rumus perbesaran linear lensa cembung.
1. Perbesaran Total Mikroskop ketika Mata Berakomodasi Minimum
1.1 Perbesaran Linear Lensa Obyektif ketika Mata Berakomodasi Minimum
Lensa obyektif merupakan lensa cembung karenanya rumus perbesaran linear lensa obyektif sama dengan rumus perbesaran linear lensa cembung.
Tanda negatif hanya menjelaskan bayangan terbalik jadi dapat dilenyapkan dari persamaan.
Ketika mata pengamat berakomodasi minimum, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif harus berada di titik fokus kedua lensa obyektif. Dengan demikian jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) = panjang fokus lensa obyektif (fob). Benda berjarak sangat jauh dari lensa obyektif dan dianggap tak berhingga karenanya jarak benda dari lensa obyektif (sob) = tak berhingga.
Ketika mata pengamat berakomodasi minimum, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif harus berada di titik fokus kedua lensa obyektif. Dengan demikian jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) = panjang fokus lensa obyektif (fob). Benda berjarak sangat jauh dari lensa obyektif dan dianggap tak berhingga karenanya jarak benda dari lensa obyektif (sob) = tak berhingga.
Berdasarkan rumus ini disimpulkan
perbesaran linear lensa obyektif mendekati nol sehingga dapat diabaikan.
Perlu diketahui bahwa walaupun perbesaran linear kecil, lensa obyektif
mendekatkan bayangan nyata ke lensa okuler sehingga ukuran sudut antara
bayangan nyata dengan lensa okuler lebih besar.
1.2 Perbesaran Sudut Lensa Okuler ketika Mata Berakomodasi Minimum
Lensa okuler berfungsi memperbesar ukuran sudut karenanya rumus perbesaran lensa yang digunakan adalah rumus perbesaran sudut. Rumus perbesaran lensa okuler sudut teropong bintang berbeda dengan rumus perbesaran sudut lensa okuler mikroskop karena mikroskop digunakan untuk melihat benda berjarak dekat sedangkan teleskop alias teropong digunakan untuk melihat benda berjarak jauh.
Rumus perbesaran sudut :
M = θ’ / θ
Sudut kecil sehingga tangen θ ≈ θ
θ = h’ / fob
θ’ = h’ / fok
Perbesaran sudut :
Lensa okuler berfungsi memperbesar ukuran sudut karenanya rumus perbesaran lensa yang digunakan adalah rumus perbesaran sudut. Rumus perbesaran lensa okuler sudut teropong bintang berbeda dengan rumus perbesaran sudut lensa okuler mikroskop karena mikroskop digunakan untuk melihat benda berjarak dekat sedangkan teleskop alias teropong digunakan untuk melihat benda berjarak jauh.
Rumus perbesaran sudut :
M = θ’ / θ
Sudut kecil sehingga tangen θ ≈ θ
θ = h’ / fob
θ’ = h’ / fok
Perbesaran sudut :
Keterangan :
Mok = perbesaran sudut lensa okuler, fob = panjang fokus lensa obyektif, fok = panjang fokus lensa okuler.
Mok = perbesaran sudut lensa okuler, fob = panjang fokus lensa obyektif, fok = panjang fokus lensa okuler.
Panjang teropong bintang (l) = panjang fokus lensa obyektif (fob) + panjang fokus lensa okuler (fok). Jadi fob = l – fok atau fok = l – fob
1.3 Perbesaran Sudut Total ketika Mata Berakomodasi Minimum
Perbesaran linear dianggap tidak ada karenanya perbesaran sudut total teropong bintang sederhana ketika mata berakomodasi minimum (M) = perbesaran sudut lensa okuler ketika mata berakomodasi minimum (Mok).
Keterangan :
M = perbesaran sudut total, fob = panjang fokus lensa obyektif, fok = panjang fokus lensa okuler, l = jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler = panjang teropong bintang.
M = perbesaran sudut total, fob = panjang fokus lensa obyektif, fok = panjang fokus lensa okuler, l = jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler = panjang teropong bintang.
2. Perbesaran Total Mikroskop ketika Mata Berakomodasi Maksimum
2.1 Perbesaran Linear Lensa Obyektif ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Lensa obyektif merupakan lensa cembung karenanya rumus perbesaran linear lensa obyektif sama dengan rumus perbesaran linear lensa cembung.
2.1 Perbesaran Linear Lensa Obyektif ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Lensa obyektif merupakan lensa cembung karenanya rumus perbesaran linear lensa obyektif sama dengan rumus perbesaran linear lensa cembung.
Tanda negatif hanya menjelaskan bayangan terbalik jadi dapat dilenyapkan dari persamaan.
Ketika mata pengamat berakomodasi maksimum, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berada di antara titik fokus pertama lensa okuler dan lensa. Dengan demikian jarak bayangan nyata dari lensa obyektif (sob’) = panjang teropong (l) – jarak bayangan nyata dari lensa okuler (sok). Benda berjarak sangat jauh dari lensa obyektif dan dianggap tak berhingga karenanya jarak benda dari lensa obyektif (sob) = tak berhingga.
Ketika mata pengamat berakomodasi maksimum, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berada di antara titik fokus pertama lensa okuler dan lensa. Dengan demikian jarak bayangan nyata dari lensa obyektif (sob’) = panjang teropong (l) – jarak bayangan nyata dari lensa okuler (sok). Benda berjarak sangat jauh dari lensa obyektif dan dianggap tak berhingga karenanya jarak benda dari lensa obyektif (sob) = tak berhingga.
Berdasarkan rumus ini disimpulkan perbesaran linear lensa obyektif mendekati nol sehingga dapat diabaikan.
2.2 Perbesaran Sudut Lensa Okuler ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Rumus perbesaran sudut :
M = θ’ / θ
Sudut kecil sehingga tangen θ ≈ θ
θ = h’ / sob’
θ’ = h’ / sok
Perbesaran sudut :
Rumus perbesaran sudut :
M = θ’ / θ
Sudut kecil sehingga tangen θ ≈ θ
θ = h’ / sob’
θ’ = h’ / sok
Perbesaran sudut :
Keterangan :
Mok = perbesaran sudut lensa okuler, sob’ = jarak bayangan dari lensa obyektif, sok = jarak bayangan nyata (bayangan dianggap sebagai benda) dari lensa okuler.
Mok = perbesaran sudut lensa okuler, sob’ = jarak bayangan dari lensa obyektif, sok = jarak bayangan nyata (bayangan dianggap sebagai benda) dari lensa okuler.
Panjang teropong bintang (l) = panjang fokus lensa obyektif (sob’) + panjang fokus lensa okuler (sok). Jadi sob’ = l – sok atau sok = l – sob’
2.3 Perbesaran Sudut Total ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran linear dianggap tidak ada karenanya perbesaran sudut total teropong bintang sederhana ketika mata berakomodasi minimum (M) = perbesaran sudut lensa okuler ketika mata berakomodasi minimum (Mok).
Perbesaran linear dianggap tidak ada karenanya perbesaran sudut total teropong bintang sederhana ketika mata berakomodasi minimum (M) = perbesaran sudut lensa okuler ketika mata berakomodasi minimum (Mok).
Keterangan :
M = perbesaran sudut total, sob’ = jarak bayangan dari lensa obyektif, sok = jarak bayangan nyata (bayangan dianggap sebagai benda) dari lensa okuler, l = jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler = panjang teropong bintang.
M = perbesaran sudut total, sob’ = jarak bayangan dari lensa obyektif, sok = jarak bayangan nyata (bayangan dianggap sebagai benda) dari lensa okuler, l = jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler = panjang teropong bintang.
No comments:
Post a Comment